Pendopo Pelihara Warisan Budaya Melalui Pendampingan Masyarakat dan Peragaan Busana Sikka

Pendopo Pelihara Warisan Budaya Melalui Pendampingan Masyarakat dan Peragaan Busana Sikka

Artikel
24 November 2022

Sejalan dengan misi memberikan nilai tambah untuk kehidupan yang lebih baik, Kawan Lama Group melalui Pendopo, rumah bagi para UMKM lokal yang telah bekerjasama dengan lebih dari 200 UMKM di seluruh Indonesia, melakukan pemberdayaan masyarakat berupa pendampingan para penenun di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur sejak September 2021 hingga September 2022. Puncak dari kegiatan ini adalah acara  Peragaan Busana Sikka yang diselenggarakan di Pendopo, Living World Alam Sutera pada 23 November 2022, memamerkan hingga 58 koleksi pakaian berbahan utama kain tenun ikat Sikka, berkolaborasi dengan Iyonono, perancang busana muda yang berfokus pada pemberdayaan ibu rumah tangga, dan Didiet Maulana, perancang busana kenamaan dan pegiat wastra (kain adat).

Tasya Widya Krisnadi, Direktur Pendopo, menjelaskan, “Sesuai dengan visi Pendopo untuk memelihara kekayaan budaya Indonesia, kami mewujudkannya melalui tiga fokus utama Pendopo, yaitu pengembangan produk, kolaborasi dengan para pengrajin lokal, lalu memperkenalkannya pada publik melalui pengalaman ritel kami. Salah satu contohnya adalah peragaan busana hari ini yang diadakan untuk memperkenalkan keindahan tenun ikat Sikka kepada seluruh masyarakat di Indonesia. Tidak hanya melalui cara pakai tradisional yang dililit ke tubuh, kami juga mengajak desainer muda Iyonono dan Mas Didiet Maulana untuk ikut mengkreasikan kain tenun ini sehingga dapat mengikuti selera masa kini. Harapannya, masyarakat tidak hanya sekadar mengenal, tapi juga dapat memakai kain indah ini untuk dipakai sehari-hari.”

Pada acara peragaan busana Sikka, Pendopo membagi ke dalam empat kategori, mulai dari Koleksi Senandung Sikka Lilit by Pendopo, yaitu koleksi kain tenun tanpa pemotongan sesuai pakem kain wastra yang menyambung dalam satu ikatan. Kemudian Koleksi Senandung Sikka Ready to Wear by Pendopo, kreasi pakaian berbahan tenun ikat Sikka yang dirancang oleh desainer in-house Pendopo.

Selanjutnya hadir Koleksi Benang Merah Sikka by Iyonono, berupa koleksi pakaian ready to wear dengan tekstur dimensional menggunakan potongan-potongan kain perca khas desainer muda Iyonono. Seluruh Koleksi Sikka by Iyonono dikerjakan langsung oleh puluhan Ibu-Ibu binaannya di Cirebon dan Kuningan.

Iyonono mengungkapkan, “Saya merasa excited untuk mengerjakan kolaborasi ini, karena boleh dibilang melalui karya, kita bisa menghubungkan para ibu penjahit dari Cirebon dan Kuningan, juga para mama penenun di Sikka. Hari ini kami memamerkan 18 koleksi yang memanfaatkan kain perca tenun ikat Sikka hasil karya para mama sebagai aksen dimensional, yang dirangkai oleh para ibu di Cirebon dan Kuningan.”

Sebagai penutup, Pendopo akan memamerkan Koleksi Surya di Maumere by IKAT Indonesia, karya Didiet Maulana. IKAT Indonesia sendiri adalah merek fashion yang menginterpretasikan kembali tenun sebagai produk lokal kebanggaan Indonesia dari kacamata generasi muda, besutan Didiet Maulana.

Didiet Maulana, perancang busana dan penggagas IKAT Indonesia berkata, “Bersama dengan Pendopo, kami di IKAT Indonesia by Didiet Maulana ingin memperkenalkan wastra Indonesia dengan menampilkan koleksi pakaian ready to wear bernuansa resort yang menggunakan kain tenun ikat Sikka dipadu dengan lurik serta siluet yang modern untuk memberikan nuansa keberagaman.”

Sebagian besar kain tenun ikat Sikka yang digunakan pada peragaan busana Sikka adalah hasil dari program pendampingan masyarakat yang dilakukan oleh Pendopo mulai September 2021 hingga September 2022. Sejalan dengan misi Kawan Lama Group untuk memberikan nilai tambah bagi kehidupan yang lebih baik, Pendopo menggandeng Didiet Maulana mengadakan program pelatihan dan pendampingan terhadap komunitas penenun ikat Sikka di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Kegiatan yang dilakukan mulai dari peningkatkan kualitas tidak hanya produk namun juga manajemen mutu dari pengrajin kain tenun ikat Sikka di Nusa Tenggara Timur, mengolaborasikan para penenun adat dengan desainer ternama Didiet Maulana dan Iyonono untuk menyesuaikan selera masa kini, dan akhirnya melestarikan produk budaya tersebut melalui publikasi dan pembukaan akses ke pasar modern melalui Pendopo.

Fransiskus Roberto Diogo, Bupati Sikka, mengungkapkan, “Saya dan segenap masyarakat Sikka memberikan apresiasi dan dukungan yang setinggi-tingginya kepada Pendopo dan Kawan Lama Group yang sudah melaksanakan peragaan busana Sikka sekaligus peluncuran produk hasil penenun binaan Pendopo di Sikka. Kami bangga produk-produk dari Kabupaten Sikka bisa dikemas dengan sangat baik, sehingga warisan tenun kami bisa diperkenalkan ke masyarakat yang lebih luas melalui Pendopo.”

Menanggapi hal ini, Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, yang diwakili oleh Yuke Sri Rahayu, Direktur Kuliner, Kriya, Desain, dan Fesyen Kemenparekraf menyampaikan, “Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif sangat mengapresiasi dan mendukung inisiatif yang dilakukan oleh Pendopo. Pasalnya, selain melestarikan warisan budaya, kegiatan ini juga mendorong kolaborasi dan sinergi kreatif yang melibatkan masyarakat adat dan desainer muda, sehingga berpotensi membuka lapangan pekerjaan baru untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi di Sikka.”